18 Desember 2007

Bandwith Limited Exceeded



Pernah melihat tampilan di atas? Tampilan tersebut menunjukkan bahwa situs yang kita kunjungi telah melampaui batas bandwith per bulan yang diperbolehkan oleh jasa hosting dimana situs tersebut dititipkan.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Biasanya karena pemilik situs tidak tahu atau tidak memprediksi perkembangan kunjungan ke situsnya. Ada banyak pemilik situs yang tidak tahu bahwa jika menyewa hosting itu bandwith-nya dibatasi. Ada yang 500 MB, 1G, 2G, 3G per bulan. Bahkan ada yang di bawah itu maupun di atas nilai itu.

Ada banyak pemilik situs yang juga tidak tahu bahwa penggunaan bandwith tidak hanya dihitung untuk akses situs web saja. Penggunaan bandwith juga termasuk penggunaan POP3 dan SMTP untuk email, penggunaan fasilitas FTP jika ingin meng-upload maupun men-down load ke situs itu, serta tentunya jumlah kunjungan para tamu ke situs kita, setiap bulannya.

Banyak jasa hosting yang menawarkan harga murah untuk sewa hosting per bulan. Sekiranya kita bisa memperkirakan aktivitas yang terkait situs kita secara detil, maka Bandwith Limited Exceeded tidak perlu tampil jika kita atau pun orang lain mengakses situs kita.

Untuk situs-situs serius, ada baiknya mempertimbangkan menyewa hosting yang melayani unlimited bandwith. Sehingga kita tidak menanggung malu karena dianggap tidak professional atau calon pelanggan kita tidak kabur gara-gara situs yang akan dikunjunginya terang benderang dengan tulisan besar Bandwith Limited Exceeded.

Memang banyak yang menganjurkan untuk menyewa hosting dengan cara bertahap, sesuai kebutuhan. Namun bagaimana pun itu bisa dilakukan jika kita rajin melakukan pengecekan via control panel di hosting kita.

Semua terpulang kita ....

05 Desember 2007

Wasiat 20071205

Nabila dan Nadia anakku,

Kalau di suatu masa kamu berniaga, berniaga mengikuti satu dua jejak moyangmu, ingatlah wasiatku.

  1. Nak, kombinasikanlah perniagaan model konvensional dan model masa kini. Karena di masa kini pasti ada 3 kelompok manusia, yang berpola pikir lama, pola pikir baru dan juga kombinasi keduanya, pola pikir transformatif.
  2. Berilah informasi yang benar tentang produkmu. Karena hanya kebenaranlah yang melanggengkan perniagaanmu.
  3. Gunakanlah alat-alat yang tersedia di sekitarmu, meski bukan kamu yang memilikinya, namun tentu atas ijin pemiliknya. Karena hanya dengan itulah kamu merasa tidak sendiri, dengan itu pula lah kamu menjadi tidak sombong, bisa memberi dan melayani sesamamu.
  4. Juga simaklah http://www.nafed.go.id/bindo/index.php dan juga http://www.indonesian-products.biz/ kalau kamu sudah siap ekspor. Karena dengan itulah kamu bisa ikut membantu manusia lain di muka bumi ini, meski bukan hanya itu satu-satunya cara.
  5. Jangan ragu mencoba http://agribisnis.deptan.go.id/index.php?files=Market/index kalau kamu menjual produk atau komoditas kaum tani. Karena dengan itu kamu bisa mempercepat membantu petani meningkatkan harkat dan martabatnya.
  6. Anakku, jangan lupa tanya Om Bayu, yang sudah menggunakan http://www.indonetwork.net/ untuk memasarkan produk kelompok-kelompok tani teman Bapakmu. Karena dengan itulah kamu bisa menghayati, begitu banyak yang manusia mau namun tidak berarti manusia mau semua.
Anakku, ingat-ingatlah wasiat ini. Agar dimudahkan hidup kamu. Dan agar kamu tidak perlu mendengar,"Kalau bisa gampang, kenapa tidak dipersulit?"

Powered by ScribeFire.

25 Oktober 2007

Etika Berbisnis by Email (part 1)

Seorang teman online, melontarkan pertanyaan tentang Etika Berbisnis by Email di milis Komunitas TDA Joglo sbb:

> Ketika daku ingin mengembangkan usaha, daku pingin
> bisa say hello ke banyak calon pembeli melalui email
> karena media yang paling efektif dan murah adalah
> email, namun yang jadi permasalahan adalah ketika
> email daku nanti malah mengganggu orang yang memang
> sekiranya tidak berkenan mendapatkan email.
>
> Mungkin daku bisa mendapatkan cara untuk
> mengenalkan usaha daku tanpa sang empunya email
> merasa terganggu. Mohon pencerahannya :)
> Salam,
> T.....


Saya mencoba sharing sebagai berikut:

Pengalaman pribadi saja Mas T......
Biasanya saya melakukannya dengan beberapa bentuk:

  • Pasang signature (tandatangan) di bawah nama kita (lihat contoh di bawah nama saya, dimana ada 4 blog).

  • Aktif di banyak milis. Tentunya dengan maksud signature kita dilihat orang iseng dan diklik. He he he.

  • Bikin tulisan atau komentar terhadap tulisan orang lain, yang salah satu diantara kalimat itu ada link ke web/blog kita. Satu dua kalimat pendek aja cukup. Pake kata ini juga bisa, "... sebagai contoh lihat link berikut http://agrodev.blogspot.com)"

  • Atau bisa dengan cara sbb, "Ternyata akses internet bukan hal mudah yang di seluruh penjuru negeri ini. Faktanya ada yang bisa akses cepat dan akses lambat. Yang lambat ini terjadi karena memang low bandwith. Menurut Riza (http://riza6315.multiply.com) yang mengelola blog Learning Notes on ICT (http://tonatan.blogspot.com) masalah ini sudah ada solusinya, yakni menggunakan Loband yang berarti Low Bandwith. Lebih lengkapnya dapat dibaca di http://tonatan.blogspot.com/search/label/Akses%20Internet"

  • Buat social network. Saya pake multiply karena bagus untuk social network. Saya nulis di http://tonatan.blogspot.com dan di http://riza6315.blogspot.com dan di http://agrodev.blogspot.com, ketiganya kemudian dapat saya cross posting ke multiply.com sehingga begitu masuk ke multiply teman-teman saya (network) tahu yang saya tuliskan di 3 tempat itu. Kalau mereka tertarik content-nya, tanpa disuruh pasti akan mampir. Konon kabarnya masa depan blog dan web ada pada content. Nah pake aja itu.

  • Gunakan referensi orang lain. Ini makanya butuh social interaction, bergabung dengan komunitas, membangun kepercayaan orang lain pada diri kita dan produk kita. Intinya kalau teman kita punya teman yang membutuhkan produk kita, pasti dah akan refer ke kita. ASAL dia ingat dan dia PERCAYA. Nah kira-kira apa yang bisa dilakukan terkait dua kata sakti itu? Komunikasi.

  • Apa lagi ya? Wah lali nanti kalo ingat disusulkan, soale kakehan percobaan.

By the way, urusan marketing online dari sisi technology saya pikir tak ada masalah. Ukurannya mudah dan gratis, he he he. Masalah terbesar adalah di-maintenance content. Fix content lebih mudah, tinggal pasang diblog atau web, tinggal. Asal jangan lupa bayar domain sama hosting aja. Dynamic content ini yang butuh orang khusus atau waktu khusus, karena ini yang biasanya menarik orang untuk berkunjung ke tempat kita. Kata kunci di sini adalah menarik, masuk akal dan dapat dipercaya. Di sini perlu persuasive communication.

Itu dulu Mas T....., pengalaman pribadi.

Salam sukses

Riza @ Solo

http://agrodev.blogspot.com [Collective Marketing for Farmer's Product]
http://tonatan.blogspot.com [ICT for NGOs]
http://riza6315.blogspot.com [Just for Farmer]
http://riza6315.multiply.com [My Comfort Zone]

.... to follow the path, look to the master, follow the master, walk with the master, see through the master, become the master......

Powered by ScribeFire.

11 Oktober 2007

Makar

Disclaimer: Tulisan ini bukan bahan provokasi, hanya sekedar belajar menulis fiksi aja. Kalau ternyata justru memprovoke Anda untuk berpindah menjadi pengguna dan sekaligus penganjur opensource software, ya alhamdulillah.
----
Diam-diam, gerak geriknya kuperhatikan selama beberapa hari ini. Ada yang agak aneh dari anak ini. Biasanya periang dan cepat tanggap kalau dimintai tolong. Meski super sibuk, dia pasti sigap membantu. Beberapa hari ini kesannya agak misterius. Muka ditekuk, mata memerah, menjadi lebih pendiam dan lebih pemarah dari biasanya. ”Jonnn, Jono!” tiba-tiba Agung terdengar berteriak memanggil anak ini. Meski dari ruangan yang berjarak 10 meteran dengan suasana yang hiruk pikuk karena ada workshop di ruang terbuka yang ada di bagian belakang kantor kami, teriakan itu terdengar cukup keras. Tidak biasanya dia berteriak. Pasti ada yang tidak beres. ”Apa Kang? Aku di ruang depan!” Jono balas berteriak. Kedengaran kalau dia berada di salah satu ruang yang agak jauh dari ruangannya Agung. Entah di ruang depan yang mana. Ada banyak ruangan depan di kantor ini. Namun kulihat batang hidungnya tidak nampak juga menuju ruang Agung. ”Jonnnn, gimana sih! Ke sini lho! Dipanggil kok ndak ke sini. Apa harus dijemput? Kalau dipanggil, pasti khan terkait tugasmu!” teriak Agung marah-marah. Agung biasanya memang bertensi agak tinggi. Sudah itu tidak sabaran pula. Kalau tidak terbiasa dengannya, orang pasti akan tersinggung. Namun kalau sudah kenal sifat aslinya, pasti akan menjadi teman setia. Brakkk. Tiba-tiba di ruang administrasi, ruang di bagian depan kantor, hiruk pikuk. Kedengaran ada barang yang jatuh atau dibanting. ”Ehhh, sabar dong Jon. Pelan-pelan kenapa sih?” terdengar suara Niken. ”Biar aja. Jengkel aku. Di sini baru ada kerjaan bikin pusing. Eh Kang Agung sudah teriak-teriak semaunya!” ujar Jono dengan sengitnya. ”Ya, coba ke sana dulu dilihat. Kang Agung itu, kalau sewotnya kayak gitu, pasti punya masalah besar,” bujuk Niken lagi dengan suara lembut. Niken memang terkenal pembujuk. Itu makanya dia cocok dan dipercaya untuk menjabat sebagai public relation officer. ”Kalau Kang Agung panggil kamu, artinya butuh bantuanmu. Itu artinya kamu dianggap penting khan?” elus Niken lagi. ”Ahhhhh, Mbak Niken sami mawon,” ujar Jono. Dan kulihat akhirnya Jono muncul juga batang hidungnya, berjalan layaknya terbang ke ruangannya Agung di sayap Barat kantor. Wajahnya nampak kuyu dengan rambut gondrong melewati bahu. Di tangan kanannya nampak membawa tas peralatan, sedangkan di ketiak kirinya nampak ada tempat CD ROM. Jono memang teknisi di kantor kami. Dia dikontrak paruh waktu untuk melakukan perawatan komputer dan jaringan komputer lokal. Meski di kantor kami banyak orang yang cukup ahli menggunakan beberapa program komputer, namun untuk urusan perangkat keras dan jaringan komputer, tiada yang seahli Jono. Biasanya, setiap hari Jono datang untuk melakukan pengecekan dan perawatan. Setidaknya dua jam setiap hari. Selepas itu dia mengurusi bisnisnya yang lain, utamanya warung internet yang ada di sebelah Barat kampus STIKS. Tiba-tiba HP ku berbunyi, nada SMS masuk. Segera kubuka pesan yang masuk. Ternyata dari kolegaku yang meminta aku ke kantornya segera. Ada masalah besar katanya, tanpa menyebutkan dengan jelas. Segera bergegas aku menyiapkan diri untuk keluar kantor. Dan itu hari terakhir aku melihat Jono. Dua minggu berikutnya aku ada kegiatan di luar kota. Bos memerintahkan agar aku menangani beberapa pelatihan untuk kolega di luar Jawa. Beginilah kalau mau jadi pelatih, harus selalu siap diterjunkan untuk segala urusan latih melatih. Kapan saja di mana saja. Kantor kami kebetulan memang bergiat dalam pengembangan sumberdaya manusia dan organisasi. Kembali ke kantor dua minggu sesudah itu, setelah lapor ke Bos, seperti biasanya aku harus lapor ke Niken untuk membahas apa yang sudah kulakukan di luar Jawa selama ini. Selain itu aku juga menerima masukan dari Niken tentang perkembangan kantor terkini selama kutinggal. Siapa tahu ada kolega yang komplain atau butuh sesuatu dariku. Setelah selesai diskusi dengan Niken, aku kembali ke ruanganku. Melangkah masuk ke dalam ruangan, segera kulihat Jono terduduk di salah satu kursi depan meja kerjaku. Pasti ada masalah tebakku. Biasanya Jono kalau ada masalah berat pasti akan datang ke ruanganku untuk sekadar melepas uneg-uneg. ”Ngapain Jon?” ujarku sambil menepuk bahunya. ”Ahh, mau minta masukan Om,” jawabnya singkat. Dia memang biasa memanggilku Om. Entah apa maksudnya. Bisa karena aku dianggap lebih tua atau mungkin karena wajahku memang agak bertipe Oriental. ”Apaan sih? Serius amat?” tanyaku lagi. ”Menurut Om bagaimana kalau aku melakukan makar?” tanyanya sambil memandangku tanpa berkedip. ”Yang bener kamu Jon! Jangan sembarangan kamu. Terpengaruh siapa kamu?” tanyaku penuh keheranan. Darimana anak ini bisa memunculkan kata makar dari lidahnya. Setahuku dia bukan aktivis dan bukan pula orang politik. ”Tidak terpengaruh siapa-siapa. Penguasa itu lama-lama menjadi semau-maunya. Mereka tidak lagi melihat situasi masyarakat. Asal tidak menguntungkannya, orang kecil pasti disikat. Habis. Tanpa pandang bulu!” ujarnya berapi-api. ”Sebentar Jon, sabar dulu, dipikir dengan matang dan jangan emosional begitu,” bujukku dengan penuh tanda tanya. ”Tekadku sudah bulat Om. Aku tidak mau diperlakukan semena-mena lagi. Kesabaranku sudah habis. Aku rugi banyak, teman-temanku juga. Om juga rugi tapi malah ndak merasa!” selanya dengan nada meninggi. “Loh ... loh ... ada apa pula ini? Kok aku disangkut-sangkutkan?” tanyaku lagi. “Kita dulu diajari begini, begitu. Didikte begini, begitu. Setelah kita sudah terbiasa, sekarang malah diuber-uber, mau dibunuh pula!” sengitnya lagi. “Kita harus bertindak. Kita harus berontak. Penguasa ini sudah terlalu lama berkuasa. Semakin lama semakin tidak bener!” “Tidak bener bagaimana sih. Kamu sendiri yang ndak bener, ndak punya otak. Memangnya kamu punya pendukung?” ejekku. “Jangan salah Om. Begini-begini pendukungnya banyak. Di dalam negeri sudah banyak pendukungnya, apalagi luar negeri, dunia internasional sudah jelas sikapnya!” bantahnya lagi. “Kekuasaan mereka sudah keterlaluan, sudah terlalu lama. Harus diakhir atau dihambat.” “Jon, siapa sih yang terlalu lama berkuasa? Khan Pemilu baru tahun lalu!” bantahku dengan nada tinggi. “Eh .. sorry Om .. sorry. Maksudku bukan berontak pada pemerintah. Yang kumaksud dari tadi adalah berontak pada penguasa sistem operasi komputer. Itu tuh Si Om Bill!” sanggahnya cepat. “Sial kamu Jon. Maksudmu itu tho. Wah kamu ngerjain aku ya?” ujarku sambil memukul bahunya dengan cukup keras sehingga dia sampai mengaduh. ”Ampun Om ... maksudku memang begitu. Berontaknya memang betulan, cuma tadi memang agak kuolah sedikit sehingga bisa ngerjain si Om yang baru pulang,” jawabnya sambil ketawa. ”Habis aku jengkel, marah, capek, selama dua bulan ini, sudah berapa komputer saja yang harus kuperbaiki gara-gara sistem operasinya suka hang. Sudah software-nya disembah-sembah, dalamnya kropos. Belum lagi bisnis warnet juga terancam kena sweeping, gara-gara tidak mampu beli ijin software untuk bisnis,” ujarnya menjelaskan. ”Wah kalau itu yang aman ya memang harus pakai dukungan para pemberontak lainnya. Baik dari dalam maupun luar negeri. Kalau urusan ini, aku sudah lama makar Jon. Lihat saja di rumah, komputerku sudah pakai software yang opensource. Aku pakai Linux sejak tiga tahun lalu Jon!” jelasku sambil terkekeh sambil mengawasi Jono yang melongo merasa ketinggalan jaman. <> Karangasem, 050619 Riza

30 Agustus 2007

Multiply.Com - You have an invitation

Bagi pemula yang memiliki blog di Multiply, mungkin ada yang dalam hati bertanya-tanya, kenapa kok networknya (My Network) tak kunjung bertambah.

Ini terjadi salah satunya karena kita mengabaikan pesan Multiply di halaman Message Board sebagaimana gambar di bawah. Halaman Message Board adalah tidak sama antar anggota satu dengan yang lain, dan setiap waktu pasti akan berubah-ubah. Persis di bagian atas box sebelah kanan yang berjudul Message Summary, kadang-kadang muncul kalimat You have an invitation (lihat lingkaran merah pada gambar di bawah).


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket



Jika ada tanda tersebut, artinya ada orang yang mengundang kita menjadi kontaknya atau jaringannya. Kadang hanya satu, tapi juga bisa lebih dari satu. Kalimat ini sesegera mungkin di klik dan akan masuk ke halaman lain.



Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket



Halaman selanjutnya setelah kalimat You have an invitation di klik adalah suatu halaman yang menampilkan keterangan lebih lengkap tentang siapa (siapa-siapa) saja yang mengundang kita (lihat gambar di bawah). Jika kita menyetujui keinginan orang tersebut untuk menjadi kontak atau jaringan kita, maka bersegeralah mengklik kotak hijau bertuliskan Accept.


Selanjutnya, jika kotak hijau bertuliskan Accept sudah diklik, maka siapa pengundang tersebut akan segera masuk ke dalam list My Network. Mudah bukan?



-----

Hubungannya dengan perubahan sosial apa Om?

Kita perlu menambah kontak kita seluas mungkin.. Semakin banyak kontak, maka semakin mudah kita menyebarluaskan informasi dan sebaliknya semakin banyak kita menerima ilmu pengetahuan baru atau pun kabar terkini sesuai minat kita.

26 April 2007

FinanceLiner, Basis Data Keuangan Boleh Download


Pusing memikirkan alat apa yang bisa mempermudah pekerjaan pencatatan keuangan? Demam karena pembukuan organisasi tidak suai juga? Pecas ndahe karena diberi rahmat berupa kepercayaan dari banyak donor? Atau bingung terlalu banyak pengeluaran yang tak terkontrol?

Mungkin alat yang ditawarkan Circle-ban LRC ini bermakna untuk organisasi Anda. Selain berstatus boleh donlot (free download), sebetulnya alat ini sudah siap pakai. Kalau Anda terbiasa menggunakan MS Access dan paham logika Akuntansi, maka alat ini dengan lancar dapat digunakan. Jika tidak, ya bagaimana lagi, terpaksa harus memanggil pembuatnya untuk melatihkan penggunaan FinanceLiner.

Pembuat Circle-ban LRC, yang masih orang kita ini, sangat ingin menunjukkan kompetensinya dalam urusan akuntansi sekaligus pemrograman database. Ini nampak dari pernyataan yang ada dalam website-nya sebagai berikut.


KITA DAPAT MEMINTA BANTUAN TEKNOLOGI

Kita berharap organisasi kita dapat diandalkan pada pengaturan yang baik, dapat dipercaya dan akuntabel. Kita juga tahu, isu utama dari akuntabilitas adalah pada sisi keuangan dan administrasi sebagaimana kita mengaturnya. Untuk menjaga sistem keuangan dan administrasi memiliki akuntabilitas yang tinggi, kita dapat meminta bantuan teknologi. Beberapa orang mengatakan, teknologi akan memakan banyak biaya. Di sini, Anda dapat mengambil harga yang murah, ambilah keuntungan teknologi tanpa biaya!

Pencatatan transaksi keuangan sebagai contoh, dengan memakai pencatatan manual dan dengan perangkat lunak pengolah kertas kerja, bagaimana kita dapat meyakinkan diri bahwa internal kontrol pada transaksi keuangan dapat diandalkan. Dengan hanya database yang kecil, kita dapat membuat transaksi keuangan tercatat dengan benar, memenuhi kaidah internal kontrol dan memberikan hasil terbaik dan akurat. Kita disini -sekali lagi- tidak sedang berbicara mengenai database yang berharga tinggi. Kita sedang membicarakan database yang tepat sebagaimana kita tidak menginginkan yang besar, tidak yang mahal, tidak untuk kebutuhan orang lain, tapi mencari yang paling cocok untuk kita.

Tengoklah beberapa dari database keuangan kami yang dapat didownload secara gratis dan cobalah sendiri.



Apa kemampuan FinanceLiner? Accounting backbone-nya yang mantap. Mutiple sources dan multiple expenses/costs bisa digarap dengan nyaman. Anda bisa menampilkan laporan keuangan tingkat organisasi dan juga laporan keuangan per donor atau sumber keuangan Anda lainnya. Anda ingin tahu siapa atau tim mana yang paling boros dalam penggunaan meeting cost? Alat ini bisa melakukan tracking atas hal itu. Sehingga langkah pengendalian bisa dilakukan sesegera mungkin.

Jika Anda telah nekat mencoba FinanceLiner ini, A nda akan terkaget-kaget dengan Chart of Account-nya (mata anggaran). Digitnya, 00-00-00-000. Panjang memang, namun justru itu kekuatannya.

Kira-kira begini nih strukturnya.


Semoga bermanfaat ya. Tabik.
-----

Hubungannya dengan perubahan sosial apa Om?
Dengan penggunaan basis data keuangan yang baik, maka pengendalian dan perencanaan ke depan dapat dilakukan lebih mudah serta dapat semakin detil. Di sini akuntabilitas keuangan organisasi akan lebih mantap, dan organisasi akan fokus terhadap masyarakat yang dilayaninya. Implikasinya, peningkatan pelayanan akan dapat membantu percepatan perubahan sosial.

25 Maret 2007

Box.Net - Menaruh File di Dunia Maya

Pernahkah Anda jengkel waktu mengirim email dengan file attachment besar dan tidak bisa terkirim-kirim? Padahal sudah sedemikian lama menunggu? Sudah nunggu, suruh bayar lagi. Atau, pernahkah Anda kena semprot kolega Anda sesaat setelah Anda mengiriminya email dengan file attachment besar, namun dia tidak bisa membuka emailnya atau bahkan tidak bisa mendownload email-emailnya yang lain?

Atau, pernahkah Anda mengalami saat ingin mengirimi beberapa kolega di luar negeri atau provinsi lain, berupa VCD berisi dokumentasi kegiatan di lapangan atau laporan hardcopy via pos, diperhitungkan biayanya ratusan ribu rupiah? Padahal organisasi Anda belum ada alokasi biaya untuk itu?

Dan terakhir, pernahkan dokumentasi kegiatan jaringan kerja Anda diminta oleh semua anggota jaringan yang tersebar di seluruh penjuru dunia? Berapa duit yang Anda habiskan? Jika Anda pernah mengalami salah satu dari itu, saat ini sudah ada beberapa solusinya. Salah satu diantaranya adalah menjadi anggota di Box.Net.

Keanggotaannya boleh dipilih, mau gratisan atau mau membayar. Ini semua tergantung kebutuhan Anda dan organisasi Anda.





Apa itu
Box.Net? Tak lain adalah suatu layanan semacam harddisk virtual dimana Anda diperkenankan untuk menyimpan, berbagi dan mengakses file-file Anda secara online via internet. Anda mau menyimpan file film? Boleh. Foto, dokumen, atau file berformat pdf, juga boleh.

Jika Anda menyimpan segala macam file yang Anda miliki di Box.Net, Anda bisa melakukan beberapa hal. Pertama, bisa diatur hanya Anda sendiri yang bisa mengaksesnya. Atau hanya beberapa orang yang Anda ijinkan saja yang boleh mengaksesnya. Atau Anda justru ingin memberikan akses kepada semua orang, yang bahkan Anda tidak kenal sama sekali. Bebas.

Mosok. Ya tidak sebebas-bebasnya sih, lihat saja Privacy Policy-nya.





Untuk yang gratisan, cocok bagi semua pemula. Sekadar coba-coba juga boleh. Anda akan diberi tempat kosong blong sebesar kurang lebih 1 GigaByte. Cukup untuk 1 VCD khan?


Wah ya ndak cukup. Pilihannya ya jadi anggota klas Premium atau klas Professional.





Cara mendaftarnya gimana ya? Gampang. Masuk aja ke
Box.Net, lalu klik Signup, trus isi kotak-kotak kosong yang ada dengan mengikuti petunjuknya. Jadi dah.





Jika sudah jadi, dan kemudian Anda isi, kira-kira dalamnya akan seperti
ini. Yang ada tulisan Public atau Share di salah satu icon folder/file yang ada, berarti itu bisa diakses orang lain.





Jika Anda blogger atau organisasi Anda punya webblog atau website, isi "Kotak Ajaib" Anda bisa juga di-link ke sana. Atau bisa juga dipasang widget folder yang di-share tersebut dengan meng-copy text-code-nya ke webblog atau website Anda. Jadinya seperti
ini nih.





Semoga bermanfaat ya. Tabik.

-----

Hubungannya dengan perubahan sosial apa Om?
Segala macam file atau dokumentasi kita, jika bisa diakses banyak orang akan mempercepat orang menjadi pintar, bekerja lebih efektif, dan artinya bisa melayani lebih banyak orang. Makanya penting untuk mempromosikan tempat dimana kita menyimpannya.